Sistem
Turbocharger
Pengertian
Sistem Turbocharger
Turbo
atau istilah kerennya TURBOCHARGER, merupakan sebuah kompresor gas yg digunakan
untuk Induksi Paksa (Forced Induction) dari mesin pembakaran dalam (Internal
Combustion Engine).
Turbocharger
merupakan komponen mesin yang digunakan untuk memperbaiki proses pembakaran
yang terjadi di dalam ruang bakar pada mesin pembakaran dalam. Turbocharger
ditemukan oleh Insinyur Swiss yang bernama Alfred Buecchi pada awal abad ke-20,
merupakan suatu alat yang memanfaatkan gas buang hasil pembakaran untuk
menggerakkan turbin dan dipasang seporos dengan blower yang disebut compressor.
Turbocharger berputar dengan kecepatan tinggi menghasilkan udara dengan tekanan
lebih untuk dimanfaatkan menaikkan tekanan udara masuk pada motor bakar.
Pada
awal mula perakitan, Turbocharger direferensikan sebagai
"Turbosupercharger". sebuah supercharger yg menggunakan compressor
udara untuk diinduksikan/didorong secara paksa kedalam mesin. secara logika,
menambahkan turbin untuk memutar supercharger akan mengubah istilahnya menjadi
"Turbosupercharger". namun, istilah tersebut kemudian, disingkat
menjadi "TurboCharger". hal ini, membuat kebingungan karena terkadang
istilah "turbosupercharger" masih sering digunakan untuk menunjukkan
mesin yg menggunakan crankshaft-drive supercharger dan exhaust-driven
turbocharger bersama-sama atau sering pula disebut "twincharging"
Gambar
1. Turbocharger
Turbocharger
merupakan sebuah peralatan untuk menambah jumlah asupan udara yang masuk ke
dalam silinder dengan memanfaatkan energi gas buang hasil dari pembakaran.
Turbocharger merupakan peralatan untuk mengubah sistem pemasukan udara dari
konsep natural atau alami menjadi sistem induksi paksa. Jika sebelumnya udara
yang akan dimasukkan ke dalam silinder hanya mengandalkan kevakuman yang
dibentuk dari pergerakan piston saat bergerak dari TMA ke TMB atau saat langkah
hisap, maka dengan turbocharger udara ditekan masuk kedalam silinder
menggunakan kompresor yang diputar oleh turbin yang digerakkan oleh tenaga dari
gas buang hasil pembakaran. Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, maka
diperlukan tambahan udara yang dialirkan ke dalam silinder sejumlah aliran
bahan bakar tertentu, Bila kepekatan udara bertambah sebelum ditambahkan ke
dalam silinder, seluruh bahan bakar terbakar dan daya mesin akan bertambah.
Untuk itu mesin diesel yang dilengkapi dengan turbocharger bertujuan untuk
memadatkan udara masuk ke dalam silinder mesin. Sehingga daya mesin lebih besar
dibandingkan mesin dengan dimensi yang sama.
2. Prinsip kerja dan Komponen yang terdapat pada Turbocharger
Prinsip kerja turbocharger yaitu, pada
saat motor diesel dihidupkan, gas buang yang mengalir keluar melalui exhaust
manifold juga akan melalui turbin gas sebelum ke udara luar. Gas buang yang keluar
akan memutar turbin sekaligus kompresos karena terhbung dengan poros
penghubung. Dengan demikian kompresor menghisap udara luar lewat saringan udara
dan menekannya keintake manifold. Peningkatan tekanan udara dalam intake
manifold akan diikuti oleh kenaikan temperaturnya, sehingga untuk dapat
menambah jumlah (volume) udara yang masuk, dilakukan penurunan temperature
udara. Penurunan temperature akan diikuti
oleh turunya tekanan, sehingga kompresor dapat menambah jumlah udara
yang masuk kedalam slinder. Penurunan temperature udara dilakukan dengan
menggunakan pendingin yang disebut dengan intercooler.
Gambar
2. Prinsip Kerja Turbocharger
Komponen pada sistem turbocharger :
1.
Rumah kompresor (Blower)
Rumah
kompresor terbuat dari bahan aluminium bersambungan dengan bagian pusat inti
(centre core) ditopang oleh jaminan baut dan cincin pelat.
2.
Pusat inti (centre core)
Pada
bagian rumah pusat inti terdapat poros turbin dan turbin serta roda kompresor
(blower), bantalan , ring, cincin pelat, oil deflector. Bagian-bagian yang
berputar termasuk turbine shaft, kompresor wheel, shaft bearing, thrust washer
dan oil seal ring. Komponenkomponen ini ditunjang oleh bagian center housing.
Bagian-bagian yang berputar pada turbocharger dioperasikan pada kecepatan dan
temperatur yang tinggi, sehingga materialnya dibuat sangat selektif dengan kepresisian
yang sangat tinggi.
3.
Rumah turbin (turbin housing)
Terbuat
dari bahan cast steel dan bersambungan dengan bagian rumah pusat inti (centre
core) dengan memakai cincin baja penjamin. Diantara sambungan rumah turbin dan
manifold buang dipasang gasket yang terbuat dari bahan stainless steel untuk
menjamin sambungan tersebut.
Kontruksi
turbocharger terdiri dari sebuah turbin gas dan sebuah kompresor, keduanya
dipasang satu poros. Turbin gas berfungsi sebagai pemutar kompresor dengan
memanfaatkan energi panas gas buang.
Kontruksi turbocharger seperti terlihat pada gambar berikut ini :
Gas
buang dari exhaust manifold disalurkan menuju rumah sudu turbin gas hingga
turbin berputar. Putaran turbin disalurkan kekompresor melalui poros penghubung
hingga kompresor juga berputar. Putaran
turbocharger bisa mencapai 100.000 rpm lebih, putaran yang begitu tinggi yang
menghasilkan jumlah udara yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengisian
alami.
Gambar
3. Komponen Utama Turbocharger
Kelengkapan Mesin sistem Turbocharger
1.
Intercooler
Pada
turbocharger udara panas yang keluar dari blower mencapai suhu 800C, maka perlu
kiranya didinginkan dengan intercooler. Sesudah proses pendinginan, maka udara
yang padat ini ditekan masuk kesilinder yang mana akan menaikkan efisiensi
proses pengisapan udara masuk. Bila udara didinginkan 200C, maka daya mesin
dapat dinaikkan 6 sampai 7 %.(Wiranto Arismunandar, 1988). Intercooler
berfungsi untuk mendinginkan udara masuk dari blower yang panas karena melewati
turbocharger. Dengan mendinginkan udara masuk dari blower kedalam silinder
mesin diperoleh berat jenis udara yang lebih besar sehingga berat dan jumlah
molekul udarapun bertambah. Hal ini
dapat menambah jumlah bahan bakar yang
ikut terbakar dan mengakibatkan daya mesin bertambah.
Prinsip
kerja dari intercooler ini adalah udara dari blower bersinggungan dengan
pipapipa air pendingin, sehingga panas udara akan terserap oleh aliran air
pendingin. Pada umumnya udara yang keluar dari intercooler dapat diturunkan
suhunya sebesar 50 C sampai 100 C. Untuk
memperoleh tekanan efektif rata-rata sekitar 10 kg/cm2, maka diperlukan kenaikan
udara masuk sedikit-dikitnya 0,5 kg/cm2.
2.
Saringan udara (air cleaner)
Saringan
udara termasuk komponen yang punya peranan penting dan tidak bisa diabaikan
dalam mesin diesel. Karena udara yang masuk kedalam silinder mesin harus
sebersih mungkin.
2.1. Saringan udara dengan minyak
Udara
mula-mula masuk melalui saringan pendahuluan, dimana debu dan kotoran berukuran
besar dipisahkan oleh gaya sentrifugal kekotak saringan. Selanjutnya, udara
masuk melalui minyak yang menangkap partikel debu yang halus, kemudian masuk
melalui lapisan saringan yang memisahkan minyak dari udara. Dengan demikian
minyak akan menjadi kotor sehingga perlu diganti secara periodik.
2.2. Saringan udara dengan kertas
Saringan
tersebut dipakai untuk jangka waktu yang lama, jika dibersihkan secara periodik.
Pembersihan saringan kertas dilakukan dengan meniupkan udara dari bagian dalam
saringan. Namun setelah suatu jangka waktu tertentu, sebaiknya kertas saringan
tersebut diganti dengan yang baru. Hal itu disebabkan karena akhirnya saringan
tersebut akan tersumbat juga.
Keuntungan dan kerugian dari sistem
Turbocharger
1. Keuntungan dari sistem Turbocharger
1.1.
Peningkatan kekuatan untuk rasio berat
Sebuah
turbocharger dapat meningkatkan daya dan torsi mesin diesel sebesar 30% -40%
dari versi konvensional.
1.2.
Mengurangi kebisingan mesin
Turbin
casing berfungsi sebagai kumpulan penyerapan kebisingan mesin gas buang.
Demikian pula, bagian inlet kompresor mengurangi kebisingan yang dihasilkan
oleh induksi udara dalam intake manifold. Akibatnya, mesin turbocharger
biasanya tenang dari pada konvensional lainnya.
1.3.
Pengurangan Asap
Mesin
turbocharger menghasilkan fase pembakaran lebih efisien dan bersih, yang
mengurangi produksi asap pada mesin.
1.4.
Membantu dalam meredam gas buang
Turbocharger
dapat meredam bunyi letupan yang dihasilkan oleh gas buang yang keluar, karena
pada turbocharger tersebut dilengkapi dengan alat peredam suara (silencer).
1.5.
Efisiensi mekanis motor dapat dinaikkan
Kerugian-kerugian
mekanis akibat terjadinya gesekan mempunyai hubungan dengan ukuran dan jumlah
putaran motor. Pembesaran kerugian gesekan karena adanya penggunaan
turbocharger hanya disebabkan karena bertambahnya putaran motor saja. Oleh
karena adanya motor diesel yang dilengkapi dengan turbocharger mempunyai
tingkat efisiensi mekanis yang lebih besar, bila dibandingkan dengan motor
diesel yang tanpa turbocharger pada daya yang sama. Hal ini karena pada motor
diesel yang menggunakan turbocharger tidak perlu memperbesar konstruksi utama
motornya.
1.6.
Dapat bekerja ditempat yang mempunyai ketinggian.
Semakin
tinggi letak suatu tempat dari permukaan
laut, maka akan semakin rendah tekanan atmosfirnya. Hal ini berarti
kerapatan udara yang akan masuk kedalam silinder pembakaran motor akan
berkurang dan sebagai akibatnya bahan bakar yang dapat dibakar didalam silinder
akan berkurang juga, sehingga dapat menyebabkan tenaga motor berkurang dari semula.
Penurunan ini akan lebih kecil pada motor yang dilengkapi dengan sistem
turbocharger.
1.7.
Tidak menyerap tenaga dari poros utama.
Dalam
penggunaan sistem turbocharger, tidak ada hubungan langsung secara mekanis
dengan tenaga mesin yang dibutuhkan sehingga tenaga blower atau kompresor tidak
mengakibatkan kerugian pada daya mesin.
Kerugian dari sistem Turbocharger.
Adapun
kelemahan ataupun kerugian menggunakan sistem turbocharger:
1.
Bila turbocharger mengalami gangguan maka dapat berpengaruh terhadap daya
mesin.
2.
Minyak pelumas lebih boros karena digunakan juga untuk melumasi
komponen-komponen
yang
terdapat pada turbocharger.
3.
Menambah pekerjaan bagi operator mesin,
karena harus terus memperhatikan kerja dari
turbocharger
.
4.
Motor membutuhkan kualitas minyak tinggi dan perubahan minyak lebih sering,
Karena
mengalami
kondisi kerja yang lebih keras bantalan dari turbin dan kompresor perlu
diperhatikan
karena sering bekerja pada suhu yang sangat tinggi.
5.
Motor dengan turbocharger memerlukan bahan yang lebih baik dan pelumasan serta
sistem
pendinginan yang lebih efisien.
Pengaruh
Turbocharger Terhadap Output Tenaga
Penggunaan
sistem turbocharger mempunyai keuntungan atau tujuan yang kurang lebih sama
dengan supercharger, untuk memperbaiki efisiensi volumetrik mesin dengan
memecahkan salah satu batasan kardinalnya. Tekanan udara pada atmosfir tidak
lebih dari 1 atm (14,7psi), sehingga dengan adanya sistem turbocharger akan
terdapat atau terjadi batas mutlak antara tekanan dalam katup masuk dan jumlah
aliran udara yg akan memasuki ruang pembakaran. Turbocharger meningkatkan
tekanan pada titik dimana udara akan memasuki silinder, kadar udara (oksigen)
yg besar dipaksakan masuk ketika tekanan pada inlet manifold meningkat. Tambahan aliran kadar udara (oksigen) yang memasuki ruang
pembakaran akan membuat mesin mampu mengendalikan tekanan ruang bakar dan
perbandingan bahan bakar dan udara yg seimbang saat mesin berada pada RPM
tinggi. Dengan adanya sistem turbocharger ini ketika RPM tinggi kadar udara
yang akan memasuki ruang pembakaran akan diperbanyak oleh blower yang berputar
akibat hubungan poros blower dengan turbin yang dipasangkan pada saluran
pembuangan motor diesel. Hal ini akan meningkatkan tenaga dan torsi yg
dikeluarkan oleh mesin.
Perawatan Turbocharger
Hal-hal
yang perlu dijaga selama mengoperasikan turbocharger yaitu :
a. Memastikan minyak pelumas, melumasi
bagian turbin yang ada dalam turbocharger. b. Menghindari keadaan-keadaan yang tiba-tiba
pada putaran mesin. c. Mengamati suara blower yang bekerja dan memastikan tidak
ada suara-suara aneh yang terjadi pada blower. d. Bila terdapat suara aneh atau
ketidak seimbangan pada mesin turbocharger, turunkan putaran (beban) atau
mematikan mesin. Kemudian periksa akan sumber suara tersebut. e. Hindarilah
penurunan putaran mesin secara tiba-tiba sehingga mesin seakan-akan ingin
berhenti kecuali dalam keadaan memaksa atau darurat.
b. Hindari putaran mesin yang pelan pada
jangka waktu yang lama, ini akan menyebabkan blower kotor dan efisiensi
berkurang. Selain itu membuat turbin kotor dan juga memaksa gas buang akan
menerobos melalui seal-seal masuk kedalam bagian blower. g. Setelah menjalankan mesin pada putaran tinggi
atau beban penuh, jalankan mesin secara idle (pelan tanpa beban) selama kurang
lebih 3 menit sampai dengan 5 menit sebelum mesin dimatikan, bila ini tidak
dilaksanakan, akan dapat merusak bantalan poros turbin.
1.
Pemeliharaan terencana
a. Pemeliharaan pencegahan yaitu pemeliharaan
pada waktu beroperasi dan pemeliharaan pada waktu tidak beroperasi.
b. Pemeliharaan korektif yaitu
pemeliharaan reparasi kecil dan overhaule. 2. Pemeliharaan tidak terencana
3.
Pemeliharaan tidak terencana dilakukan secara mendadak pada waktu kerusakan
atau juga pemeliharaan darurat.
Ketentuan
Operasi Diesel Turbocharger Dalam pengoperasian diesel turbocharger ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Poros turbocharger adalah bagian yang
sangat penting dalam turbocharger dan untuk itu perlu perhatian khusus dalam
pemeliharaan poros tersebut.
b. Berhati-hatilah tentang pengotoran dan
pembuihan minyak lumas.
c. Bila saringan udara telah terpakai
dalam jangka waktu lama tanpa dibersihkan, ini akan menjadi penyebab utama
penghalang aliran udara.
d. Periksalah plat-plat zink (anti karat)
setiap bulan, bila setengahnya sudah termakan karat gantilah.
e. Jangan memberi air pendingin terlalu
banyak, dan juga jangan membiarkan air pendingin terlalu panas.
Sumber :
Sukoco &
Arifin, Zainal. (2008). Teknologi Motor Diesel. Bandung
Anonim. (2013). Prinsip Kerja Turbocharger
Pada Kendaraan.
Usman Robingu.
(1979). Motor Bakar 3. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar