PROSES PEMBUATAN PIPA
Berbagai macam
proses berbeda yang digunakan dalam pemanufakturan (pembuatan) pipa, dimana
proses-proses tersebut dikelompokkan dalam empat klasifikasi yaitu:
1. Pipa
tanpa kelim dengan proses tempa (Wrought seamless pipe);
2. Pipa
tempa (Forged pipe);
3. Pipa
las (Welded pipe);
4. Pipa
cor (Cast pipe)
Sebagai contoh dari proses yang digunakan dalam proses pembuatan pipa
yaitu pipa yang dicor (cast) secara sentrifugal dan dilakukan pengerjaan
dingin melalui ekspansi hidrolik yang akan mengubah struktur metalurgi dari
coran tersebut. Pipa las juga dilakukan peng-ekspansian dingin (pemuaian
dingin) atau cold-reduced melalui beberapa manufaktur untuk menghasilkan
keseragaman daya tahan panas material. Pemuaian dingin juga akan meningkatkan
garis kekuatan luluh. Pada setiap klasifikasi, sejumlah proses khusus
dilakukan.
1.1. Pipa
tanpa kelim dengan proses tempa (Wrought
seamless pipe)
1.1.1. Pipa
dengan unsur Ferrous
Pipa baja biasanya terbuat dari baja yang dihasilkan
dari tungku perapian terbuka (open-hearth), tungku perapian oksigen
murni, pengubah bassemer, atau tungku perapian dengan listrik. Seperti dalam
pengecoran pada pipa baja dengan komposisi khusus digunakan tungku perapian
dengan induksi listrik, untuk menghasilkan cairan baja tersebut.
Meskipun pembuatan pipa dari baja dicairkan dalam
bassemer dikurangi secara subtansi, pada tahun saat terjadi perang dunia II
suatu penemuan tentang oksigen dan udara-oksigen dalam peubah secara subtansi
akan meningkatkan kegunaan dari peralatan ini, terutama untuk baja karbon. Ada
empat metode yang digunakan yaitu
1.
Penembusan secara rotari (Hot rotary
piercing)
Metode ini adalah metode yang paling sering digunakan,
yaitu penembusan satu atau dua piercing mills yang dipanaskan, dimana
piercing mills tersebut terdiri dari sepasang roller silinder yang berputar
pada arah yang sama dengan sumbu yang ditandukkan dari masing-masing roller.
Metode ini terdiri dari 4 proses yaitu piercing mill, plug rolling mill,
reeling mill, dan sizing mill, yang dapat dilihat pada gambar 1.
Billet baja,
pada temperatur forging 2200-2400F, didorong ke dalam piercing mill,
dimana billet tersebut dicekam oleh 2 roller yang berputar dan membawa billet
ke titik penembus untuk membentuk lubang sepanjang billet tersebut. Untuk pipa
yang besar, dilakukan operasi kedua yang serupa untuk mengurangi ketebalan
dinding dan meningkatkan diameter dan panjang billet yang telah dipiercing.
Billet hasil piercing masih berupa tube yang kasar dan
masih perlu dilakukan pengerjaan finishing untuk menghasilkan pipa. Untuk
pengurangan diameter dan ketebalan dinding yang lebih jauh lagi serta
meningkatkan ukuran panjang dilakukan dengan memutar billet ke mandrel pada plug-rolling
mill. Fungsi dari reeling mill, yaitu untuk memoles bagian dalam dan
luar permukaan tube serta untuk menempatkan tube, yang mana bentuk oval masih
terbentuk dan terlewatkan pada waktu proses di plug-rolling mill.
Pipa jika
diperlukan dilakukan reheated untuk dilakukan penyesuaian ukuran
diameter pipa yang diinginkan. Ukuran diameter roller pada sizing mill ini
lebih kecil dari pipa yang datang dari reeling mill.
2.
Proses Pilger-mill
Pada proses ini, mandrel
dengan panjang 10ft dan diameter yang mendekati diameter bagian dalam pipa
kemudian ditekan ke ingot atau billet dengan penumbur hidrolik. Mandrel yang dibungkus di dalam ingot
diletakkan diantara roll dari pilger mill. Roll ini mempunyai bentuk
kontur yang bubungan (Cam) dan berputar
berlawanan arah yang mana ingot ditekan oleh penumbur hidrolik dan mekanisme
air-cylinder. Perputaran dari roll menghasilkan efek yang ekivalen dari pukulan
hammer yang akan mengurangi/mereduksi dinding ingot melaui forging melawan
mandrel dan membawa ingot dan madrel melawan kembali penumbur dan karena alasan
inilah proses ini dinamakan proses rotary-forged. Proses pilger mill dapat
dilihat pada gambar 2 berikut.
3.
Proses Push-bench (cupping)
Pada beberapa penggilingan
pipa, ingot baja dipanaskan hingga temperatur 2300 F. Kemudian diletakkan pada
container melingkar dan dihantam hingga berbentuk cup. Hantaman harus terukur
hingga tekanan material mengikuti kontur dari container dan, mengisi cekungan
diantara dinding dan ingot. Ujung silinder yang tertutup (Cup) di reheated dan
ditekan, dengan ujung tertutup melalui rangkaian 3 sampai 12 die, dari
berturut-turut pengurangan diameter,
mounted pada horizontal bench. Proses reheating diantara operasi
penarikan mungkin diperlukan, mesin mandrel-extracting kemudian mengendurkan
mandrel dan menarik mandrel keluar dari tube. Cup dipotong dengan gergaji
melingkar. Pengerjaan akhir yaitu cold-rolling atau meluruskan dari tube.
Proses ini secara khusus cocok untuk diameter kecil (hingga 4 in). proses ini
dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini.
4.
Prose ekstruksi
Proses ekstruksi terdiri
dari dua peralatan yaitu penekanan vertikal (vertical presses) dan penekanan
horizontal (Horizontal presses). Lihat gambar 4 dan 5. Pada horizontal presses penembusan dilakukan
pertama kali sebagai langkah yang terpisah atau cekungan digunakan dengan
mandrel dan die. Tungsten-chromium-carbon dan chromium-tunsten-molbdenum-alloy
steels dengan kekerasan mendekati 46 Rockwell C digunakan untuk mandrels dan
die serta peralatan lainnya. Glass merupakan pelumas yang paling efektif.
Billet di lapisi dengan lapisan dari bubuk glass yang menyebar ke selimut asbes
dari parasut yang mana mengirim billet dari tungku ke press.
Pada proses
tubing dimana operasi extruding selesai dalam beberapa detik, tube
secara umum ditransferkan ke reducing mill ketika masih pada temperatur hot
forging. Baja karbon, paduan baja dan stainless stell untuk tubing diproduksi
dengan metode ini dengan diamter dari 3/8 hingga 4 in dan dengan panjang pipa
30-60 ft, ukuran pipa dari 8-24 in dan ketebalan dinding dari 0.5-3 in.
1.1.2.
Pipa dengan unsur aluminium dan paduannya
Pipa dengan unsur aluminium dan paduan dibuat dengan
die dan proses ekstruksi mandrel pada ukuran 1 in dan lebih besar lagi.
Cekungan sekitar ingot digunakan dengan pengecoran cekungan atau dibuat dengan
pengeboran ingot padat. Setelah ingot di preheated pada temperatur tertentu
(tergantung paduan), ingot di ektruksi pada silinder ekstruksi. Mandrel
memanjang melalui ingot dan melalui die ekstruksi dan hal itu menyediakan ruang
anular untuk aliran aluminium ketika ingot ditekan.
Beberapa paduan memerlukan heat treatment untuk
mendapatkan sifat mekanis yang diinginkan. Ini dapat seperti quenching atau
pemisahan tungku heat treating.
1.1.3.
Pipa dengan unsur tembaga dan paduannya
Dalam produksi pipa tanpa
kelim dengan material tembaga atau paduannya karena tembaga sejauh ini
merupakan material yang tonase. Tembaga dan paduan diproduksi dengan proses
yang sama dan peralatan yang sama, yaitu pengerjaan panas dan pengerjaan dingin.
Pipa tanpa kelim di buat dengan salah satu prinsip proses dibawah ini:
1.
Proses penembusan panas; kebanyakan pipa dibuat dengan
mesin Mannesmann. 3-12 ukuran diameter tembaga padat atau billet paduan
dipanaskan hingga 800-900C dan dilewatkan pada dua roll.
2.
Proses ekstruksi;
billet dipanaskan dari temperatur 700-900 C tergantung paduannya. Dan diletakkan
pada container atau silinder baja yang membatasi billet panas ketika tekanan
tinggi yang digunakan untuk menekan logam melalui die.
3.
Proses Cup-and-Draw;
4.
Proses penarikan (Drawing Process);
5.
Proses tube-rolling
1.1.4.
Pipa dengan unsur Nikel dan paduannya
Pipa dengan unsur nikel
dan paduannya biasanya dibuat dengan ekstruksi dan cold-drawing. Hasil dari
proses ekstruksi ditekan atau shell diubah ke pipa atau tubing dengan
cold-drawing dan proses tambahan.
Proses Ekstruksi; proses ini sama dengan yang ditunjukkan
pada gambar 5, dan paling banyak digunakan. Extruded tubing dibuat dengan
diamter luar 2.5 hingga 9 ¼ in; ketebalan dinding 0.25 hingga 1 in, panjang
maksimum antara 3 hingga 30 ft, tergantung parameter lainnya. Pada penambahan
ke tube silinder hal ini praktis untuk menekan bentuk tubular dari geometri
yang relatif dan simetris.
1.1.5.
Pipa dengan unsur titanium dan paduannya
Proses ekstruksi merupakan
teknik yang biasa digunakan untuk memproduksi pipa titanium. Meskipun metode
lainnya dapat digunakan, sebagian volume dari pipa titanium dibuat dalam satu
ukuran pada satu kali tidak membenarkan setting-up volume dari mill yang
tinggi. Proses ekstruksi ini sangat cocok untuk banyak die merubah yang
dibuthkan oleh titanium, proses ekstruksi didominasi secara hidrolik, dengan
operasi penumbur dalam bidang horizontal. Billet titanium ditembus atau dibor
terlebih dahulu sebelum di ekstruksi. Billet dipanaskan mendekati 1800 F dan
ditekan melalui die ke mandrel.
1.2. Forged
Pipe
Pembuatan Pipa yang ditempa
diutamakan dalam ukuran pipa yang lebih besar dan ketebalan dinding pipa yang
lebih berat. Terdapat dua tipe dari forged pipe ini yang terdapat dalam
spesifikasi ASTM untuk testing dan material yaitu Forged and bored pipe
dan Hollow forged pipe. Pada forged and bored pipe, billet baja
atau ingot pertama kali dipanaskan pada temperatur hingga 2300 F dan
kemudian diteruskan dengan proses forging dengan menggunakan pemukul
forging atau penekanan berat untuk
mendapatkan pendekatan diameter 1 inci lebih besar dari diameter yang
diinginkan. Billet lalu di bubut untuk membuang kelebihan baja dan menghasilkan
diameter luar yang actual. Bagian dalam pipa dibor dengan pengeboran khusus
atau trepanning tool. Dengan proses ini banyak diproduksi pipa dengan diameter 10-30 in dan ketebalan
dinding 1.5- 4 in. Proses permesinan yang telah dilakukan juga mengijinkan
ketebalan pipa rata-rata untuk ditahan hingga mendekati batas minimum dari
dinding yang dibutuhkan oleh perancang dalam sistem perpipaan.
Pada hollow forged pipe, dimana pipa ini
diproduksi secara langsung dari cairan ingot baja dengan pembakaran dengan
listrik. Ingot dilakukan proses piercing panas hingga 2000-2200 F secara
penekanan vertical. Dan ingot kemudian ditransfer untuk ditarik (draw) secara
horizontal dimana hasil dari piercing di letakkan ke mandrel dan dikerjakan
melaui rangkaian ring die untuk menghasilkan ukuran yang diinginkan. Pipa
dengan ukuran 10-30 in dan ketebalan dinding sekitar 1.5 –4 secara normal
diproduksi secara komersial. Produk di lakukan proses permesinan pada diameter
dalam dan luar.
1.3. Welded
Pipe
Pengelasan dari piringan,
skelp, atau koil kepipa dilakukan dengan pemanasan dan pengelasan tempa untuk
pipa las butt (butt-weld pipe) atau dengan pengelasan penyatuan mengerjakan
resistansi listrik, flash, pengelasan submerged-arc, gas inert tungsten-arc
welding, atau gas-shielded yang dapat digunakan pada pengelasan metal-arc.
Kelim yang dilas bisa secara kelim longitudinal pararel terhadap sumbu dari
pipa atau las spiral. Untuk material yang mengandung unsur ferrous dilakukan
furnace welded pipe dan fusion welded pipe.
1.3.1.
Furnace welded pipe
Atau yang dikenal dengan
continuous-welded atau butt-welded pipe hanya cocok untuk grade baja karbon.
Pipa secara umum dibuat dari tungku-perapian terbuka dan oksigen murni baja
bassemer.. Pipa FWD normalnya
dipertimbangkan biaya yang terendah pipa baja. Pipa ini digunakan perpipaan gas
tekanan rendah, perpipaan untuk air, udara, sistem uap air tekanan rendah dan
hal-hal yang serupa. Pipa FWD ini biasanya dibatasi ke ukuran 4 in atau lebih
kecil
1.3.2.
Fusion welded pipe
Pengelasan penyatuan dari
pipa dilakuakan dengan metode Resistance welding, induction welding atau
arc-welding. Metode resistance welding terdiri dari empat metode yaitu:
1.
Flash welding
2.
low-frequency resistance welding
3.
High frequency induction welding
4.
High-frequency resistance welding
Proses Arc-welding,
dikerjakan secara komersil melalui proses submerged-arc-welding, gas inert dari
proses tungsten-arc-welding, dan gas-shielded yang dikomsumsi pada proses metal-arc-welding.
Submerged-arc-welding diaplikasikan untuk karbon, paduan baja, stainless steel,
dan high-nickel alloy pipe, biasanya diameter 8 inci dan lebih.
1.3.3.
Pipa dengan unsur Non ferrous
Proses fussion-welding
dapat dikerjakan untuk pipa dengan unsure non ferrous. Secara ekstensif
digunakan proses arc-welding. Di atas
dinding pipa, gas inert- gas tungsten-arc process secara luas digunakan.
Aluminium dan alloys, sistem piping dengan material
ini dimanufaktur dengan salah satu proses resistance welding atau proses
arc-welding. Prosedur yang sama juga diberlakukan untuk pengerjaan pada pipa
bermaterial aluminium. Kecuali high-frequency induction welding tidak boleh
dikerjakan untuk piping kurang dari ¾ in diameter.
Untuk material tembaga dan paduannya, paduan nikel,
dan titanium dan paduannya proses pengelasan tidak cocok digunakan.
1.4. Cast
pipe
Pipa cor
dibuat dengan pengecoran statis atau pengecoran sentrifugal. Pada pipa
pengecoran statis secara umum dibatasi untuk pipa dengan ukuran panjang yang
relatif pedek. Katup, fitting dan komponen lain diproduksi dengan pengecoran
dengan pasir (sand casting).
Pipa cor sentrifugal,
diproduksi melalui baja yang dicairkan melalui busur listrik atau perapian
induksi ke dalam cetakan memutar dan membiarkan logam memadat dibawah tekanan
dari gaya sentrifugal. Cetakan biasanya diputar diputar pada sumbu horizontal
degan kecepatan 50-200 kali dari gravitasi.
Pipa cor sentrifugal diproduksi dengan diameter luar 4-54 in dan panjang
hingga 30 ft. keuntungan ekonomi meningkat dengan diameter yang lebih besar dan
ketebalan dinding pipa. Aplikasi dari pipa ini digunakan untuk paper mill
rolls, gun barrel dan lain-lain. Namun pipa ini tidak dianjurkan untuk aplikasi
pada temperatur tinggi(>1050 F), dan tekanan tinggi (800psi). Beberapa
material non ferrous juga diproduksi dengan metode pengecoran statis dan
sentrifugal.
Cast-Iron pipe
Pipa besi cor memiliki umur yang relatif lama karena dinding yang berat
dan ketahanan yang baik terhadap korosi baik internal ataupun eksternal. Pipa
ini digunakan untuk sistem distribusi air dan gas dan jalur limbah dalam kota,
khususnya dibawah jalan aspal dimana sangat penting menggunakan material yang
mempunyai umur panjang untuk menghindari penggantian pipa.
Pipa besi cor
dibuat dengan 4 proses berbeda yaitu
1.
Vertical Pit Process
2.
Horizontal Process
3.
Centrifugal Casting in Sand Molds
4.
Centrifugal Casting in Metal Molds
Sampai saat ini lebih 75 persen dari pembuatan pipa besi cor ini
diproduksi dengan proses pengecoran secara sentrifugal atau horizontal. Pipa
dapat digunakan untuk instalasi penyuplai air bawah tanah,, dan kontruksi gas
bawah tanah.